Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia
Responsive Advertisement
Responsive Advertisement
Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Menggagas Gerakan Feminim




OPINI

Cut Nadita Alfadiah
Pegiat Critical Legal Studies / Mahasiswi HKI IAIN SAS BABEL



LINESNEWS - Asing dan terhitung jarang terdengar, pasti namun sering disepelekan. Feminisme, yang sudah berkembang dibelahan dunia, termasuk Indonesia. Kehadirannya memang telah memenuhi seluk-beluk kehidupan, namun masih kerap kali diacuhkan. Hakikatnya, feminisme merupakan sebuah ideologi yang memberdayakan perempuan. Karena pada dasarnya, perempuan mampu menjadi subjek dalam segala aspek kehidupan terlepas dari mainstream kultur patriarki.

Salah satu ideologi yang masih saja dianggap sebagai sebuah gerakan pemberontakan kaum perempuan terhadap kaum laki-laki oleh sebagian masyarakat. Feminisme dianggap sebagai upaya pemberontakan kaum perempuan untuk mengingkari apa yang sudah menjadi kodrat perempuan, melawan pranata sosial yang ada, atau institusi rumah tangga, seperti perkawinan dan lain sebagainya. Hal ini lah yang menjadi santapan lezat bagi masyarakat dan sudah sepatutnya untuk diluruskan.

Pemahaman konsep terhadap feminisme yang sesuai diharapkan akan membuka cakrawala masyarakat tentang gerakan feminisme secara seimbang. Feminisme berarti memiliki sifat keperempuanan. Feminisme diwakili oleh persepsi tentang ketimpangan posisi perempuan dibandingkan laki-laki yang terjadi di masyarakat. Akibat dari persepsi itu, timbul berbagai upaya untuk mengkaji ketimpangan tersebut serta menemukan cara untuk menyejajarkan kaum perempuan dan laki-laki sesuai dengan potensi yang dimiliki mereka sebagai manusia.

Penganut paham feminisme mengakui bahwa hal yang melatar belakangi adanya gerakan feminisme ialah adanya kesadaran kaum perempuan. Keberadaan perempuan yang sering kali ditindas dan dieksploitasi membuat perempuan sadar bahwa hal ini sudah sepantasnya diakhiri. Terlepas dari hal itu, feminisme pun bertujuan untuk memperjuangkan kesetaraan dan kedudukan martabat perempuan dengan laki-laki, serta kebebasan untuk mengontrol raga dan kehidupan mereka sendiri.

Feminisme merupakan paham yang ingin menghormati perempuan sehingga hak-hak dan peranan mereka lebih optimal dan setara, tidak ada diskriminasi, marginalisasi dan subordinasi. 

Selaras dengan hal tersebut, feminisme didefinisikan sebagai suatu kesadaran akan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam masyarakat, di tempat kerja dan dalam keluarga, serta tindakan sadar oleh perempuanmaupun lakilaki untuk mengubah keadaan tersebut sehingga terjadi suatu kondisi kehidupan harmoni antara laki-laki dan perempuan, bebas dari segala bentuk subordinasi, marginalisasi, dan diskriminasi.

Secara etimologis, feminisme berasal dari kata Femme (woman), perempuan (tunggal) yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan (jamak) sebagai kelas sosial. Feminisme adalah paham perempuan yang berupaya memperjuangkan hak-haknya sebagai kelas sosial. 

Adapun dalam hubungan ini perlu dibedakan antara male dan female (sebagai aspek perbedaan biologis dan hakikat alamiah), masculine dan feminine (sebagai aspek perbedaan psikologis dan cultural). Sementara itu, masculine–feminine mengacu kepada jenis kelamin atau gender sehingga he dan she.

Feminisme sendiri berfokus pada pentingnya kesadaran terkait persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam semua bidang. Teori ini berkembang sebagai reaksi atas fakta yang terjadi di masyarakat, yaitu adanya konflik kelas, ras, dan terutama adanya konflik gender. Pada titik ini lah, feminisme menolak ketidak adilan sebagai akibat masyarakat patriarki, menolak sejarah dan filsafat sebagai disiplin yang berpusat pada laki-laki.

Tujuan pokok dari teori feminisme adalah memahami penindasan perempuan secara ras, gender, kelas dan pilihan seksual, serta bagaimana mengubahnya. Teori feminisme mengungkap nilai-nilai penting individu perempuan beserta pengalaman-pengalaman yang dialami bersama dan perjuangan yang mereka lakukan. 

Feminisme menganalisis bagaimana perbedaan seksual dibangun dalam dunia sosial dan intelektual, serta bagaimana feminisme membuat penjelasan mengenai pengalaman dari berbagai perbedaan tersebut.

Perlu digaris bawahi, bahwa feminisme bukanlah upaya pemberontakan dari kaum perempuan terhadap kaum laki-laki. Bukan pula upaya melawan pranata sosial seperti institusi rumah tangga dan perkawinan. Atau bahkan upaya perempuan untuk mengingkari kodratnya. Sasaran daripada feminisme ialah mengakhiri segala tindak penindasan dan eksploitasi perempuan. 

Tidak hanya terbatas pada gender, melainkan memperjuangkan hak-hak kemanusiaan. Gerakan feminisme merupakan gerakan perjuangan dalam rangka mentransformasikan sistem dan struktur sosial yang tidak adil menuju keadilan bagi kaum laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, feminisme menghendaki kemandirian perempuan, tidak hanya tergantung kepada kaum laki-laki.

Posting Komentar

0 Komentar